Tantangan besar yang dihadapi para pebisnis bukan hanya memastikan calon pembeli tertarik melihat iklan, tetapi juga langsung melakukan pembelian. Sebenarnya, ada strategi jitu untuk mengupayakan hal tersebut, yaitu dengan melakukan campaign product.

Namun kenyataannya, masih banyak campaign product yang tidak membekas di hati calon pembeli sehingga sering di-skip begitu saja. Agar hal tersebut tidak terjadi pada bisnismu, yuk pahami cara membuat campaign product yang membekas di artikel ini!

Mengenal Campaign Product

Campaign product atau kampanye produk merupakan strategi iklan untuk mempromosikan suatu produk secara spesifik kepada calon pembeli. Iklan ini ditujukan pada orang yang sudah tahu apa yang mereka cari. Jadi, saat mereka klik iklannya, produk yang dicari langsung muncul sehingga proses pembelian menjadi lebih cepat.

Kampanye produk bisa dijalankan melalui Google Shopping ataupun platform digital ads campaign seperti Facebook Ads. Umumnya, iklan menampilkan gambar, harga, serta deskripsi produk secara lengkap.

Mengapa Campaign Product Perlu Dilakukan?

Pada dasarnya, perilaku konsumen dalam membeli produk berbeda-beda. Ada yang baru menyadari kebutuhannya, tetapi belum tahu produk apa yang ingin dibeli, dan ada pula yang sudah benar-benar mengetahui kebutuhan dan produk yang bisa memenuhinya.

Nah, campaign product sebenarnya menyasar orang-orang di kategori kedua, yaitu mereka yang sudah tahu produk spesifik yang ingin dibeli untuk memenuhi kebutuhan.

Kampanye ini berbeda dengan iklan biasa, di mana ketika orang mengklik iklan, sering kali mereka diarahkan ke homepage atau halaman umum, sehingga masih harus mencari produk yang dibutuhkan secara mandiri.

Lain halnya dengan campaign product yang memfasilitasi calon pembeli dengan menyediakan informasi produk dan fitur pembelian sekaligus.

Sebagai gambaran, campaign product menargetkan orang yang sudah tahu ingin membeli “iPhone 17 Pro”, bukan hanya “iPhone.” Oleh karena itu, campaign product merupakan suatu strategi pemasaran yang perlu dilakukan oleh pelaku bisnis untuk memperbesar peluang konversi.

Manfaat Campaign Product

Setelah memahami pentingnya menjalankan campaign product, yuk ketahui sejumlah manfaat yang bisa kamu peroleh jika menjalankannya. Berikut rinciannya:

Memperluas jangkauan pasar: Proses pengenalan produk baru dapat menjangkau audiens yang lebih luas.
Pengelolaan iklan lebih efisien: Ribuan iklan produk dapat dikelola secara cepat dan otomatis.
Biaya iklan lebih hemat: CPC (Cost per Click) relatif lebih murah karena menargetkan produk atau istilah spesifik yang persaingannya tidak terlalu ketat.
Peluang konversi lebih tinggi: Calon pembeli sudah mengetahui harga produk sebelum klik sehingga lebih siap untuk membeli.
Click-Through Rate (CTR) meningkat: Menampilkan angka atau jumlah stok produk dalam iklan dapat menimbulkan kesan urgensi sehingga calon pembeli terdorong untuk segera melakukan klik.
Evaluasi strategi lebih mudah: Marketer bisa mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran lain dan melakukan peningkatan yang diperlukan.

Contoh Campaign Product yang Fenomenal

Faktanya, ada banyak brand yang berhasil menjalankan campaign product fenomenal dan memperoleh peningkatan penjualan secara signifikan. Beberapa contoh campaign product fenomenal dari brand besar di antaranya:

1. Indomie - Indomie Hype Abis

Indomie - Indomie Hype Abis.webp — Sumber: YouTube

Indomie Hype Abis adalah varian baru Indomie yang hadir dengan rasa-rasa yang unik, seperti rasa seblak hot jeletot, mie goreng rasa ayam geprek, sambal matah, dan mie nyemek Bangladesh’e. Target pasar mereka sudah jelas, yaitu anak muda yang menyukai makanan pedas dan gemar mencoba varian rasa baru yang unik.

Beberapa product campaign strategy yang dijalankan adalah penggunaan nama produk bernuansa anak muda (Hype Abis), penyelenggaran challenge bertema makan Indomie pedas, dan penggunaan influencer marketing campaign untuk memperluas jangkauan.

2. Netflix - Stranger Things Themed Snacks

Screenshot 2025-10-06 141525.png — Sumber: Trend Hunter

Netflix meluncurkan campaign product berupa snack dengan tema Stranger Things. Tujuannya untuk mempromosikan serial populernya dengan judul yang sama.

Untuk menjalankan campaign ini, Netflix berkolaborasi dengan berbagai brand makanan ringan, salah satunya Eggo Waffles, makanan favorit karakter utama di serial tersebut. Kemasan Stranger Things Themed Snacks pun didesain dengan elemen Upside Down, monster Demogorgon, dan bernuansa retro 80-an.

3. Heinz - Red HTK 57

Heinz - Red HTK 57.webp — Sumber: Decorating Matters

Heinz bekerja sama dengan brand dekorasi rumah Lick untuk membuat cat interior edisi terbatas yang kemudian dinamai Red HTK 57. Cat ini memiliki warna yang identik dengan warna Heinz Tomato Ketchup. Red HTK 57 merupakan produk matte paint yang dibuat dengan jumlah terbatas, yakni 570 kaleng.

Selain menerapkan strategi scarcity marketing dengan pembatasan jumlah produk, Heinz dan Lick juga menggandeng Tash Bradley, seorang pakar psikologi warna. Beliau menggambarkan Red HTK 57 dengan karakter “energising” dan “eye-catching” yang akan membuat hunian terlihat lebih “hidup”.

Cara Melakukan Campaign Product yang Membekas

Sampai di sini, apakah kamu berpikir untuk menjalankan campaign product pada bisnismu? Kalau ya, berikut ini step by step melakukan campaign product yang bisa kamu ikuti:

1. Mengidentifikasi Pasar Produk

Pada tahap pertama ini, kamu perlu menganalisis jenis produk, harga produk, jenis pelanggan, wilayah geografis pelanggan, serta keinginan pelanggan.

Langkah ini harus dilakukan agar campaign tidak asal jalan, tetapi bisa benar-benar menarik atensi calon pelanggan dan peluang konversi relatif besar. Untuk membantu proses identifikasi, kamu bisa menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:

Siapa calon pelanggan utama yang dituju?
Seberapa luas jenis produk yang ditawarkan? Ada satu varian atau banyak varian?
Berapa harga produk dan apakah harganya sesuai dengan daya beli target pasar?
Bagaimana cara produk sampai ke pelanggan? Apakah melalui toko fisik, e-commerce, distributor, atau kombinasi beberapa cara?

2. Membuat Buyer Persona

Buyer persona adalah gambaran detail mengenai calon pelanggan. Gambaran ini disusun berdasarkan kebutuhan dan preferensi calon pelanggan, karakteristik atau profil, serta masalah yang dihadapi.

Jangan lupa juga untuk mengidentifikasi cara kerja produkmu dalam mengatasi masalah calon pelanggan. Untuk memudahkannya, coba gunakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di poin pertama tadi.

Tak ada salahnya untuk melibatkan analis atau ahli strategi untuk meneliti pola belanja konsumen pada produk serupa. Dengan demikian, kamu bisa membuat buyer persona yang akurat sehingga campaign product lebih efektif.

3. Menentukan Brand Positioning dan Messaging

Langkah ketiga adalah menentukan brand positioning, yaitu gambaran sebuah produk ditempatkan di benak konsumen. Brand positioning membuat produk terlihat berbeda dan lebih unggul dibanding kompetitor.

Selanjutnya, kamu juga perlu menentukan brand messaging atau pesan utama yang ingin disampaikan pada konsumen. Pastikan untuk menyusun pesan yang konsisten agar konsumen memahami nilai produk, ya.

Di bawah ini adalah sejumlah pertanyaan kunci yang dapat membantumu menentukan brand positioning dan brand messaging:

Mengapa konsumen harus percaya atau berinvestasi pada produkmu?
Apa yang membuat produkmu unik?
Apakah produkmu menawarkan sesuatu yang tidak dimiliki oleh produk kompetitor?
Apa yang membuat fitur produkmu cocok untuk target audiens tertentu?

4. Menetapkan Tujuan Pemasaran Produk

Ingat, setiap kampanye produk harus memiliki tujuan yang jelas agar strateginya tepat dan terukur. Pada umumnya, tujuan kampanye produk mencakup hal-hal berikut:

Meningkatkan pendapatan.
Membangun keterlibatan dengan pelanggan.
Meningkatkan pengenalan brand (brand recognition).
Menarik pelanggan kompetitor.

5. Menentukan Harga Penawaran

Pada tahap ini, tim marketing bersama sales dan product development harus menentukan strategi harga yang paling tepat. Dua pendekatan utama yang sering digunakan untuk menentukan strategi harga yaitu:

Competitive pricing: Harga produk ditentukan berdasarkan harga produk serupa. Tujuannya agar produk tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan kompetitor dan bisa bersaing di pasar.
Value-based pricing: Harga produk ditentukan dari nilai atau manfaat yang dirasakan oleh pelanggan, bukan sekadar tentang harga di pasaran.

Selain menentukan strategi harga, tim marketing bersama tim terkait lain juga perlu merencanakan apakah harga akan diumumkan sebelum atau pada tanggal peluncuran produk.

6. Mengkomunikasikan Pada Tim Internal

Koordinasi atau komunikasi dengan tim internal bertujuan untuk memastikan bahwa semua anggota tim paham strategi peluncuran produk sehingga selaras dalam menyampaikan pesan ke pasar atau branding. Beberapa informasi yang perlu dikomunikasikan antara lain:

Fitur dan manfaat produk yang akan ditonjolkan (brand positioning).
Pesan utama yang ingin disampaikan (brand messaging).
Target pelanggan ideal (buyer persona).
Cara menggunakan produk.
Timeline peluncuran produk.
Tujuan utama produk untuk perusahaan.
Peluang pelatihan sales agar mereka bisa menjual produk dengan tepat.

7. Mengeksekusi Peluncuran Produk

Untuk peluncuran produk ke pasar, ada beberapa channel yang biasa digunakan, di antaranya:

Pre-launch preview: Memberikan undangan terbatas bagi pelanggan setia atau influencer untuk mencoba produk terlebih dahulu.
In-store event: Mengadakan acara khusus di toko untuk memberikan demo produk dan memberikan diskon launching.
Website atau landing page: Membuat halaman khusus berisi detail produk dan CTA untuk pre-order.
Content marketing campaign: Mendistribusikan konten di berbagai platform, misalnya di media sosial (mengunggah teaser dan mengadakan campaign hashtag) atau di blog (menyusun artikel edukatif atau penjelasan mendalam tentang produk).
Affiliate marketing campaign: Bekerja sama dengan pihak ketiga (affiliate, publisher, influencer) agar mereka ikut mempromosikan produk dan memberikan komisi setiap kali mereka menghasilkan penjualan.
Event online/offline: Mengadakan event seperti webinar, product showcase, atau launching event di mall.

Pada umumnya, banyak brand mengombinasikan beberapa channel saat merilis produk baru. Tujuannya agar pesan bisa menjangkau area yang lebih luas dan audiens yang lebih banyak.

8. Kolaborasi dengan VISUWISU

Faktanya, beberapa perusahaan mengalami beberapa kendala dalam menjalankan campaign product. Kendalanya beragam, mulai dari kekurangan manpower hingga keterbatasan waktu untuk menciptakan ide campaign yang unik dan fresh.

Apabila perusahaan mengalami kendala-kendala tersebut, sebaiknya manfaatkan layanan Creative Development VISUWISU saja. Tim VISUWISU telah berpengalaman membantu brand menjalankan campaign product yang unik dan out of the box. Cukup berikan brief-nya, kami yang akan eksekusi.

Selain layanan strategis di atas, kamu juga bisa daftar dan berlangganan VISUWISU Design Subscription App untuk request beragam design yang dapat mendukung jalannya campaign. Semuanya terintegrasi dalam satu app, jadi kamu tak perlu kesulitan mencari freelancer di sana-sini untuk membantu berbagai kebutuhan campaign.

Tertarik coba? Yuk, hubungi VISUWISU sekarang dan konsultasikan kebutuhan campaign brand-mu secara gratis!

Buat Medsos Bisnis Lebih Terkonsep & Memikat!

Buat Medsos Bisnis Lebih Terkonsep & Memikat!

Ini 8 Cara Membuat Campaign Product yang Membekas, Catat!

Campaign

Daftar Isi

Mau Bikin Desain Visual yang Eye-Catching?

Siap untuk ronde selanjutnya? Gali lebih banyak Insights!