Mengulik apa itu brand personality dan bagaimana kamu bisa gunakan ini sebagai pondasi marketing bisnismu.
Brand Personality - Definisi, Contoh, dan Cara Membangunnya
Brand personality adalah hal yang dapat membedakan suatu brand dengan brand lainnya. Oleh karena itu, setiap brand harus dapat membangun kepribadian mereka dengan unik.
Hal inilah yang membuat brand semakin melekat di ingatan konsumen. Lalu, apa itu brand personality dan bagaimana cara membangunnya?
Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai brand personality mulai dari pengertian, pentingnya bagi bisnis, contohnya, hingga cara membangunnya dengan tepat. Untuk mempelajari semuanya, simak artikel ini hingga tuntas.
Apa Itu Brand Personality?
Kepribadian brand atau brand personality adalah karakteristik dan sifat-sifat yang dimiliki oleh suatu merek.
Hal ini melibatkan pemberian ciri-ciri manusiawi pada suatu merek untuk membuatnya lebih mudah diingat dan dapat terhubung dengan konsumen.
Tujuan dari memiliki brand personality adalah untuk menciptakan identitas yang berbeda dari kompetitor. Selain itu, brand personality juga dapat membantu membangun hubungan emosional antara merek dan target audiens.
Menciptakan dan mempertahankan brand personality adalah hal yang sangat penting untuk membangun loyalitas merek.
Dengan nilai ini, konsumen akan merasa terhubung dengan brand secara personal, sehingga memudahkan mereka untuk membentuk asosiasi dan preferensi positif.
Kepribadian merek sering kali disampaikan melalui berbagai elemen brand, termasuk identitas visual, gaya komunikasi, nada suara, dan brand value secara keseluruhan.
Pentingnya Memiliki Brand Personality
Manfaat utama dari memiliki brand personality adalah membentuk koneksi emosional antara merek dan konsumen. Hal inilah yang membuatnya menjadi penting. Selain itu, berikut beberapa alasan mengapa brand personality sangat penting:
1. Diferensiasi di Pasar
Di tengah persaingan ketat, brand personality adalah alat yang mampu membantu merek membedakan diri dari kompetitor. Kepribadian inilah yang membuat konsumen lebih mudah mengingat dan mengidentifikasi brand di antara banyaknya pilihan.
2. Membangun Identitas Merek
Brand personality juga dapat membantu membentuk identitas merek yang kuat. Identitas ini mencakup nilai-nilai, karakter dan citra yang diinginkan oleh merek.
3. Pengaruh pada Keputusan Pembelian
Kepribadian merek dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Jika konsumen merasa terhubung secara emosional dengan kepribadian suatu brand, mereka cenderung akan memilih produk atau layanan dari brand tersebut meskipun terdapat alternatif lain yang serupa.
4. Pengaruh pada Loyalitas Pelanggan
Brand dengan personality yang konsisten memiliki potensi lebih besar untuk membangun loyalitas pelanggan. Saat konsumen merasa terhubung secara emosional dengan brand, mereka cenderung menjadi pelanggan setia.
Loyalitas pelanggan juga dapat memaksimalkan nilai customer retention yang berperan besar dalam meningkatkan business revenue.
5. Konsistensi Komunikasi
Brand personality adalah hal yang dapat membentuk konsistensi komunikasi sebuah merek. Dengan memiliki personality, brand dapat mengomunikasikan pesan-pesan secara konsisten di berbagai saluran kampanye marketing.
Tipe Brand Personality
Terdapat beberapa tipe brand personality yang dapat digunakan oleh bisnis di berbagai niche. Adapun tipe brand personality adalah sebagai berikut:
1. Excitement (Semangat)
Brand dengan tipe ini biasanya menonjolkan kebebasan, semangat, dan energi positif dalam produk atau jasanya. Hal ini dikarenakan mereka berusaha menciptakan citra yang berani, inovatif, dan sesuai dengan gaya hidup aktif.
Contoh brand personality tipe ini adalah Red Bull, dengan pesan "Red Bull gives you wings," di mana mereka ingin menciptakan semangat petualangan dan keberanian.
2. Sincerity (Kejujuran)
Selanjutnya, tipe kejujuran yang menampilkan sifat positif, kebaikan, dan autentik. Brand dengan tipe ini cenderung membangun hubungan dengan konsumen melalui nilai-nilai kekeluargaan.
Sebagai contoh, Coca-Cola yang menekankan momen kebersamaan dan kebahagiaan dalam kampanye-kampanye mereka, sehingga menciptakan kesan kebersamaan.
3. Ruggedness (Ketangguhan)
Brand dengan kepribadian ruggedness biasanya menonjolkan sifat tangguh, atletik, dan aktif. Mereka menarik konsumen yang mengasosiasikan diri dengan kegagahan, petualangan, dan kehidupan luar.
Contoh brand personality ruggedness adalah The North Face yang menciptakan citra produk tahan lama dan cocok untuk petualangan di alam terbuka.
4. Competence (Kompetensi)
Selanjutnya, tipe kompetensi yang menggambarkan sifat sukses, berpengaruh, dan berkesan kepemimpinan. Kepribadian ini dapat menarik konsumen yang mencari nilai keandalan, kemampuan, dan prestise.
Salah satu bisnis dengan tipe brand personality ini adalah Microsoft. Mereka menekankan inovasi dan keandalan teknologi, sehingga menciptakan kesan profesional.
5. Sophistication (Kemewahan)
Brand dengan tipe kemewahan biasanya ingin menciptakan citra yang elegan, mahal, dan bergengsi. Mereka menargetkan konsumen yang menghargai kualitas, kemewahan, dan gaya berkelas.
Contoh brand yang memiliki personality ini adalah Chanel dengan produk fashion yang dikenal mewah dan berkualitas, sehingga sukses menarik konsumen kelas atas.
Cara Membangun Brand Personality
Setelah mengetahui definisi, pentingnya, hingga tipe dan contoh dari kepribadian brand, kamu mungkin ingin mengetahui cara membangunnya untuk brand kamu. Adapun cara membangun brand personality adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi Brand Value
Tentukan nilai-nilai yang mendasari merek kamu. Apakah itu berupa inovasi, keberlanjutan, kebebasan, atau kejujuran. Nantinya, nilai-nilai ini akan menjadi dasar dari kepribadian merekmu.
2. Kenali Target Audience
Selain itu, pahami siapa target audiens yang hendak kamu capai. Apa yang mereka cari dalam produk atau layanan? Bagaimana mereka mengidentifikasi diri mereka?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu kamu menentukan karakteristik apa yang sekiranya dapat menarik perhatian mereka.
3. Pilih Tipe Brand Personality
Pilih salah satu atau kombinasi dari tipe dan contoh brand personality yang sesuai dengan identitas merek kamu. Hal ini akan mendasari setiap tone of voice yang digunakan oleh brand di semua saluran pemasaran.
4. Konsistensi dalam Komunikasi
Setelah menentukan tipe brand personality, saatnya untuk secara konsisten menggunakannya dalam berkomunikasi.
Pastikan kamu dan tim konsisten dalam menyampaikan segala jenis bahan pemasaran menggunakan brand personality. Baik itu melalui iklan, media sosial, atau kampanye pemasaran lainnya.
Selain itu, pastikan setiap pesan dan elemen desain mendukung brand personality yang telah ditetapkan.
Itulah pembahasan lengkap mengenai brand personality. Mengetahui brand personality adalah hal penting dalam menjalankan bisnis. Dengan membangun elemen ini secara kuat, brand dapat menjaga nilai dan keberlangsungan bisnis dengan konsumen.
Apakah brand kamu sudah membangun brand personality yang sesuai? Jika belum, maka Visuwisu dapat menjadi teman profesional yang mampu memenuhi semua kebutuhan branding kamu.
Mulai dari riset hingga produksi aset kreatif, tim Visuwisu siap membantumu. Jadi, jika kamu memerlukan bantuan profesional dalam hal ini, silakan hubungi Visuwisu untuk berdiskusi!