Halo Volks, artikel kali ini akan mengupas tuntas mengenai pentingnya menerapkan strategi branding yang tepat bagi bisnis kamu.
Inclusive Marketing: Pengertian dan Strategi untuk Branding
Kehabisan ide dalam membuat strategi pemasaran yang menarik bagi target audiens? Kenali pengertian dan keuntungan dari inclusive marketing pada artikel ini.
Hai, Volks! Jika kamu memiliki sebuah brand, pastinya kamu perlu menyusun strategi bisnis terlebih dahulu, bukan? Ada banyak sekali pendekatan yang bisa kamu terapkan saat menyusun strategi tersebut, salah satunya dengan inclusive marketing.
Di tengah persaingan bisnis yang ketat, tentunya kamu harus memutar otak dalam membuat strategi pemasaran yang sesuai dengan target audiens.
Lantas, bagaimana cara menyusun strategi yang tepat, namun unik dan tetap relevan bagi target audiens brand milikmu?
Artikel ini akan membahas apa itu inclusive marketing dan bagaimana cara menerapkan strategi ini agar brand-mu berbeda dan terasa lebih dekat dengan konsumen.
Berikut pengertian, elemen, keuntungan, serta cara menerapkan inclusive marketing selengkapnya.
Apa itu Inclusive Marketing?
Inclusive marketing merupakan salah satu strategi pemasaran yang mengangkat isu keberagaman dari masyarakat melalui konten maupun campaign yang dibuat oleh suatu brand.
Isu keberagaman yang diangkat bisa seputar kepercayaan, etnis, hingga usia dari berbagai kelompok demografis, khususnya kelompok yang terpinggirkan.
Inclusive marketing bertujuan untuk memastikan bahwa setiap individu merasa terwakili, dihormati, dan dihargai dalam berbagai campaign marketing.
Melalui inclusive marketing, suatu brand dapat menerapkan nilai-nilai keberagaman melalui bagaimana mereka menyusun produk hingga cara interaksi dengan pelanggan.
Elemen Inclusive Marketing
Dalam memahami inclusive marketing, kamu perlu tahu beberapa elemen yang akan sangat membantu ketika proses penyusunan strategi marketing. Berikut ini adalah 6 elemen dari inclusive marketing:
1. Representation (Representasi)
Representasi berarti menunjukkan keragaman individu di berbagai demografi, termasuk ras, etnis, jenis kelamin, usia, kemampuan, orientasi seksual, dan status sosial ekonomi.
Representasi ini harus mencerminkan kondisi nyata dari audiens yang menjadi target dari sebuah brand.
2. Authenticity (Keaslian)
Keaslian merupakan hal yang krusial dalam strategi bisnis. Brand harus benar-benar memahami dan menggambarkan pengalaman dan perspektif dari berbagai komunitas. Jadi, fokus untuk memahami dan menghargai keberagaman yang ada.
3. Accessibility (Kemudahan Akses)
Pastikan produk, layanan, dan informasi dapat diakses oleh penyandang disabilitas dengan merancang situs web, aplikasi, dan ruang fisik yang dapat mengakomodasi berbagai kelompok.
4. Cultural Sensitivity (Kepekaan Budaya)
Sebuah brand harus peka terhadap budaya dengan menghindari stereotip. Selain itu, perhatikan juga bagaimana cara brand kamu merepresentasikan suatu kelompok.
Tentunya, ketika menggunakan strategi pemasaran ini, cara yang digunakan harus sopan, tidak merendahkan, dan tidak menyinggung pihak manapun
5. Consumer Engagement (Keterlibatan Konsumen)
Libatkanlah para konsumen secara aktif dari berbagai komunitas untuk memberikan feedback dalam strategi pemasaran.
Kritik dan saran tersebut akan membantu brand untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan kekhawatiran mereka. Hal tersebut akan menciptakan koneksi yang baik antara brand dengan konsumen.
6. Business Impact (Pengaruh Bisnis)
Membangun citra bisnis yang baik tentunya akan berdampak baik bagi suatu brand. Dalam hal ini, inclusive marketing membantu bisnis kamu untuk menjangkau audiens yang lebih luas, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan meningkatkan reputasi.
Keuntungan dari Inclusive Marketing
Dalam penerapannya, inclusive marketing memiliki berbagai keuntungan. Berikut ini alasan mengapa inclusive marketing sangat penting bagi sebuah merek:
1. Memperluas Jangkauan dan Target Pemasaran
Dengan mewakili komunitas yang beragam secara otentik, brand dapat memperluas jangkauan dan menarik lebih banyak audiens. Dengan demikian, brand dapat meningkatkan target konsumen dan juga potensi penjualan.
2. Membangun Loyalitas Merek
Ketika pelanggan merasa dilihat dan dihargai oleh sebuah merek, maka akan tumbuh rasa memiliki dan loyalitas di antara para pelanggan tersebut.
Loyalitas ini nantinya akan berdampak pada customer retention. Artinya, seorang konsumen akan rela membeli produk atau menggunakan jasa secara berulang dan juga memberikan rekomendasi positif ke orang-orang di sekitarnya.
3. Menghasilkan Inovasi
Keberagaman dalam pemasaran mendorong terciptanya budaya inovasi di dalam bisnis. Dengan mempertimbangkan berbagai perspektif dan pengalaman, sebuah brand dapat mengembangkan produk dan layanan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Cara Menerapkan Inclusive Marketing
Ini dia 3 langkah yang bisa kamu lakukan dalam menerapkan inclusive marketing pada bisnismu:
1. Ketahui Target Audiens
Sebelum menerapkan strategi pemasaran, tentunya kamu perlu mengidentifikasi siapa saja target audiens yang ingin dijangkau. Dengan mempelajari berbagai detail demografis, kamu akan lebih mudah menentukan target pasar untuk marketing campaign.
Setelah menentukan target audiens, kamu dapat memikirkan teknik yang akan digunakan ketika memasarkan suatu produk, program, atau layanan.
Hal ini dapat membantu kamu ketika membuat strategi inclusive marketing dengan cara yang paling efisien dan efektif, serta peluang keberhasilan yang lebih tinggi.
2. Mengumpulkan Feedback
Kamu bisa mengadakan focus group discussion untuk mendapatkan tanggapan mengenai strategi pemasaran atau membandingkannya dengan strategi pemasaran yang pernah ada.
Memperoleh dan mempelajari informasi tentang keberagaman menurut sudut pandang publik sangat penting karena kelompok-kelompok ini sering kali mencakup individu yang merupakan target pemasaran kamu.
Seluruh tanggapan tersebut, tentunya akan membuat strategi bisnis kamu lebih akurat dan relevan dengan para target audiens.
3. Atur Rencana Pembuatan Campaign
Setelah memastikan bahwa campaign marketing sudah mewakili semua hal yang diinginkan, maka selanjutnya kamu bisa membuat rencana yang lebih rinci tentang bagaimana menjalankannya.
Dalam hal ini, kamu bisa membuat timeline untuk peluncurannya, termasuk detail seperti kapan harus menyelesaikan fotografi atau desain, kapan harus mengadakan rapat perkembangan status, dan kapan semua hal harus siap.
Kamu bisa membagikan perencanaan ini kepada semua orang yang terlibat dalam campaign sehingga semua pihak dapat mengakses informasi terbaru.
Contoh Brand yang Menggunakan Inclusive Marketing
Ternyata ada banyak sekali brand besar yang menerapkan inclusive marketing dalam strategi bisnis mereka. Berikut ini beberapa brand yang sukses menjalankan strategi tersebut:
Barbie
Sebelumnya Mattel kebanyakan hanya membuat boneka perempuan kulit putih dan berambut pirang berparas cantik. Lalu, ketika Barbie menjadi terkenal, Barbie pun dianggap sebagai standar kecantikan bagi perempuan pada masanya.
Namun, beberapa tahun belakangan ini, Mattel membuat produk baru yang mengusung tema keberagaman. Mattel membuat Barbie dengan karakteristik baru, seperti berkulit hitam, penyandang disabilitas, dan sebagainya.
Karakteristik Barbie yang baru tersebut bertujuan untuk menunjukkan kecantikan sesungguhnya yang lebih realistis. Tentunya, penggunaan strategi tersebut mendapatkan banyak respon positif.
Solusi Branding & Marketing untuk Bisnismu!
Inclusive marketing bukan hanya sebuah strategi branding saja, namun juga menunjukan bagaimana cara brand berinteraksi dengan audiens mereka.
Dengan merangkul keragaman dan kesetaraan dalam strategi bisnis kamu, perusahaan dapat menciptakan hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan, mendorong inovasi, dan berkontribusi pada masyarakat yang lebih inklusif.
Untuk menjalankan strategi inclusive marketing yang efektif, Visuwisu adalah mitra yang tepat untuk membantu membangun identitas merek yang mewakili keberagaman dan kesetaraan. Kami menyediakan layanan yang dapat membentuk dan memperkuat elemen visual yang otentik dan menarik, sesuai dengan nilai-nilai inklusif yang ingin kamu sampaikan.
Dengan menggandeng Visuwisu, kamu tidak perlu membentuk tim kreatif internal baru untuk memenuhi kebutuhan branding perusahaan. Mari konsultasikan kebutuhan branding perusahaanmu dengan Visuwisu!